RWC #3 Describe the spiritual benefits of fasting and how they affect your daily life

Siang hari ini, saya mencari dan mengingat kembali tulisan tentang bulan Ramadan dari ZenRS. Saya memulainya dengan mencari menggunakan kata kunci “blog ZenRS” dan “Puasa”. Namun, ternyata kata kunci tersebut tidak cukup, karena banyak sekali tulisan Zen tentang puasa dan Ramadan. Beberapa saat kemudian, saya terpikir untuk menambahkan kata kunci “PAUSA” pada mesin pencarian dan akhirnya saya menemukan tulisan Zen yang memaknai bulan puasa sebagai momen untuk melambatkan tempo dari rutinitas sehari-hari. Saya membaca tulisan ini satu tahun yang lalu dan sangat senang dapat menemukannya kembali tahun ini. Tulisan tersebut sangat indah, rapi, dan enak dibaca serta dimaknai. Bagi yang penasaran, silakan mencari dengan tiga kata kunci yang telah disebutkan.

dilalah, sebenarnya saya belum mengecek apa topik untuk hari ke tiga, eh ternyata Cerita pencarian saya sebenarnya berkaitan! Jadi sudah bisa lah ini saya masukkan intro dalam tulisa di hari ke 3, s

Mencoba menjawab pertanyaan di hari ke 3, ketika saya berpikir lebih dalam, saya menyadari bahwa bulan Ramadan merupakan momen yang tepat untuk melakukan self-talk, yaitu merefleksikan diri dan bertanya pada diri sendiri apakah saya sudah cukup atau justru terlalu banyak mengejar hal-hal duniawi selama sebelas bulan terakhir. Ketika berlari dengan pace yang cepat, saya tidak memiliki banyak waktu untuk berpikir atau berbicara dengan diri sendiri. Namun, ketika pace mulai melambat, baru ada momen untuk membicarakan hal-hal tersebut dengan diri sendiri. Inilah alasan mengapa saya sangat menghargai bulan Ramadan karena momen ini memberikan kesempatan untuk lebih memahami diri sendiri. Kitab suci manusia menunjukkan bahwa kesadaran diri sangat penting sebelum melakukan ibadah puasa. Bahkan, terdapat perintah untuk memanggil orang yang beriman terlebih dahulu sebelum melakukan ibadah puasa pada bulan Ramadan. Menurut saya, ini menunjukkan bahwa orang yang berencana untuk melakukan ibadah puasa harus terlebih dahulu menyatakan kepercayaannya dan melakukan self-evaluation untuk memahami lebih dalam tentang dirinya sendiri.

Momen self-talk yang terjadi selama bulan Ramadan dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk melakukan self-assessment. Seperti tes psikologi populer saat ini, MBTI, self-assessment dapat memberikan gambaran tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki seseorang. Dengan melakukan self-assessment selama bulan Ramadan, kita dapat membuat ringkasan singkat tentang apa yang salah selama ini dan apa yang perlu diperbaiki mulai dari bulan Ramadan ini. Saya menyebutnya “mulai” karena saya berharap agar tindakan ini dapat dilanjutkan setelah bulan Ramadan berakhir.



Begitu

OOT – 2 hari puasa ini saya memang diuji sebagai seorang Bapak dalam konteks manajemen kesabaran, perihal mencoba memberikan asupan nutrisi ke anak, entah masih jadi teka teki, bagaimana pola yang baik , karena 2 hari terakhir ini gk pernah berhasil menyuapkan makan, selalu ditolak, kadang saya reaktif dan menahan teriak, Ampun . Semoga saya bisa terus beradaptasi,

Kamar Tebet | 21:28 WIB

English version with the help of AI

oday, I spent my afternoon searching for and reminiscing about ZenRS’s writing on Ramadan. I started by using the keywords “ZenRS blog” and “fasting,” but it turns out those keywords weren’t enough, as Zen has written extensively about fasting and Ramadan. After a few moments, I thought to add the keyword “PAUSE” to the search engine, and finally, I found Zen’s writing that interprets the month of fasting as a moment to slow down from our daily routines. I read this article a year ago and was thrilled to find it again this year. The writing is beautifully written, organized, and meaningful. For those who are curious, please search using the three keywords mentioned.

Interestingly enough, when I was contemplating what to write for day 3, I realized that my search story was related. So, here’s my intro for my day 3 entry.

As I reflect on day 3’s prompt, I realize that Ramadan is a perfect time for self-talk, reflecting on ourselves, and asking if we have been pursuing too many worldly things or if we have been content with what we have achieved so far. When running at a fast pace, there’s not much time to think or talk to oneself. However, when the pace starts to slow down, that’s when we have a chance to discuss these things with ourselves. This is why I appreciate Ramadan so much because it provides an opportunity for self-discovery. The holy book of humans shows that self-awareness is crucial before fasting. In fact, there is an instruction to call the faithful before starting the fast in Ramadan. To me, this shows that those who plan to fast must first declare their faith and perform self-evaluation to understand themselves better.

The self-talk that happens during Ramadan can serve as a starting point for self-assessment. Like the popular psychological test today, MBTI, self-assessment can provide an overview of one’s strengths and weaknesses. By doing a self-assessment during Ramadan, we can make a brief summary of what went wrong and what needs to be improved starting from this Ramadan month. I call it “starting” because I hope that this action can continue after Ramadan ends.

Published by maulanagituri

curious, uncatchable

One thought on “RWC #3 Describe the spiritual benefits of fasting and how they affect your daily life

Leave a comment