Rapikan rambutmu nak!

kreativitas itu memang benar apa kata orang, datang dari hal yang tak terduga-duga, datang dari sebuah kesulitan , sebuah kecelakaan kecil, ataupun ilham dengan sendirinya.

berawal dari kunjugan di sabtu siang 3 hari yang lalu, di tengah kemacetan jalan arteri margonda depok, perhatian mata teralihkan dengan bangunan kecil minimalis di sebelah apartemen di jalan tersebut. Memiliki disain yang mencolok karena sangat berbeda dengan warung,kios , ruko, dan rumah makan disekeliling tempat tersebut.

jeeng jeenngg

Image

satu unit bangunan berkuran tak lebih dari 10 x 3 meterdisulap jadi suatu tempat pangkas bergaya american classic. tepampang sebuah pamflet dengan komposisis typography yang sangat pas bertuliskan “LUXO BARBERSHOP – “Rapikan rambutmu nak!”

tertarik dengan interiornya, akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kios walau tak ada rencana untuk mangkas rambut sebelumnya.

BEda memang, tak seperti pangkas rambut atausalon kebanyakan, interior barbershop ini benar-benar membawa  saya ke suasana tahun 50-60 an di tanah amerika, diiringi musik – musik instrumental khas marlyn monrow (sorry kalau salah eja) .  DI dinding yang bertekstur batako yang di cat putih dan spesi zig-zag hitamnya dihiasi dengan galeri-galeri foto ataupun grafik grafik yang lagi ngehits di tahun 50-an, lumayan memanjakan mata pengunjung, malah sempat terlupakan kalau itu adalah sebuah galeri seni, bukan sebuah rumah pangkas.

berikut penampakannya :

Image

Image
l

belum selesai,

ini rumah pangkas juga dilengkapi dengan reading spot, terdapat rak buku disain seder hana di sisi belakang ruangan ,

Image

yooiii,, plus ada snack gratis yang bisa dicoel kalau lagi nunggu antrian,

ruang tunggunya sepertinya didisain feminim, hmm sempat terpikir ini salon juga tertuju buat cewek, ternyata ruang tunggu tersebut sengaja didisain feminim ditujukan untuk customer yang bawa cewek, biar si cewek gk bosen nungu, si pengelola rumah pangkas sengaja mendisain seperti itu agar memberikan kesan nyaman kepada si cewek, hahaha. keren..keren, sampai kepikiran nyediain ruangan buat cewek (pacar,gebean,mama)nya si customer

Image

oke , cukup dulu untuk bahas disain interior ini rumah pangkas, pertanyaan muncul, bagaimana sistem pelayanan nya? apa saja pilihan service yang disediakan? berapa harganya?

oke untuk menjawa, begini ceritanya, sesaat setelah kita memasuki ruang barbershop, tepat disebelah kanan ada meja customer service, kita akan disambut dan disapa dengan ramah namun tidak menghilangkan unsur “ke jantan an”, lalu pegawai barbershop akan memberikan sebuah buku panduan (user-guide).

Itu buku berisi berbagai macam bentuk layanan , ada pangkas,cukur jenggot,colouring dll. pluss didalam buku tersebut disediain juga style-style potongan rambut yang dapat dipilih oleh customer, layanan yang mungkin ditunggu-tunggu oleh publik, karena sebelumnya-sebelumnya hal yang paling sulit dalam proses pra-pangkas ialah mentransfer keinginan kita ke tukang pangkas tentang “what would our hair look like after-cut”

Image

Image

keren..keren.. menyinggung pembukaan pada tulisan ini,

“darimana ide kreatif ini muncul? menyediakan salon yang bener2 cowok banget,plus komposisi interior yang sangat terkonsep ini.”

jadi gini, setelah bertanya dan mengintrogasi si pemilik salon, beliau lulusan program studi desain komunikasi visual di sebuah universitas swasta di indonesia, si abang-abang yang punya salon ini sudah fokus sebelumnya di dunia fotografi, yaa sebut saja beliau juga seorang fotografer profesional. berawal dari sebuah tawaran foto yang objeknya adlah anak-anak bayi  ang belum bisa jalan, si abang-abang tersebut terlena dan keasyikan dengan scope fotografi tersebut,, hingga suatu ketika si clientnya abang-abang itu komplain kepadanya , karena si abang ini dulunya memiliki rambut yang panjang, seperti dan sepanjang rambut titi kamal, si client meminta agar si abang ini sebelum proses pemotretan harus creambath dan treatment rambut panjangnya terlebih dahulu dengan tujuan mengurangi resiko bayi dari penyakit bersin-bersin,asma dan segala macamnya, mengingat cowok kalau rambut panjang orientasinya,malas keramas malas sisiran, dan penuh kuman.

Tuntutan untuk creambath tersebut dipenuhi, namun timbul permasalahan baru!

“Gue kalo creambath terpaksa harus ke salon umum, yang notabene banyak bencis,dan customer perempuan,walau itu salon dituliskan untuk wanita maupun pria”

saya rasa opini tersebut dapat mewakilkan keluhan-keluhan pria-pria zaman sekarang, yang ingin menata rambutnya di rumah pangkas yang advance namun susah untuk menemukan pelayanan khusus kaum pria.

hahah pinter-pinter, pelajaran yang didapet : ngeluh atas keadaan boleh, namun jangan berlarut, temukan hal yang dapat menghilangkan keluhan, dengan menciptakan sesuatu!.. wohoo

haha keren ya, terakihir ini ada sisa-sia foto yang saya ambil

Image

Image

Image

Salam Random! salam kreativ!

Published by maulanagituri

curious, uncatchable

2 thoughts on “Rapikan rambutmu nak!

Leave a comment